Snobbies, melihat Si Kecil kejang pastinya membuat kaget sekaligus panik. Apalagi jika Snobbies belum mengetahui soal kejang sebelumnya. Saatnya kenali kejang demam pada bayi, yuk! Karena sebenarnya Snobbies bisa memberikan pertolongan kejang pertama yang tepat buat Si Kecil di rumah.
Penyebab kejang demam
Kejang demam atau juga kita kenal dengan penyakit step terjadi karena kenaikan suhu atau demam yang tinggi. Demam yang tinggi ini biasanya terjadi karena infeksi virus atau bakteri. Selain itu, kejang juga bisa menjadi kondisi yang terjadi setelah Si Kecil mendapat imunisasi, seperti vaksin DPT dan MMR.
Tapi vaksin bukanlah penyebab utama Si Kecil terjadinya kejang demam pada bayi. Melainkan karena demam tinggi yang Si Kecil alami setelah vaksinasi. Faktor-faktor risiko yang bisa menyebabkan kejang demam berulang:
- Riwayat anggota keluarga yang memiliki riwayat kejang demam
- Riwayat kejang demam sebelumnya berlangsung lebih dari 15 menit atau terjadi ketika suhu tubuh di bawah 40 derajat
- Terjadi pertama kali sebelum anak berusia 18 bulan
Gejala Si Kecil kejang demam
Saat Si Kecil mengalami kejang demam, Si Kecil akan menunjukkan beberapa tanda seperti berikut:
- Demam tinggi dengan suhu lebih dari 38 derajat Celcius
- Dua tangan dan kaki menyentak-nyentak
- Mata berputar ke atas
- Tidak sadar atau tidur setelah kejang selesai
Baca Juga: Kapan Si Kecil Bisa Tengkurap? Latih Yuk Dengan Cara Ini
Cara menangani kejang demam pada Si Kecil
Jika Si Kecil mengalami demam tinggi dan memiliki riwayat kejang demam, hal yang terutama dan bisa Snobbies lakukan adalah menurunkan panasnya. Secara umum, gejala kejang demam tidak berlangsung lama antara 30 detik hingga 2 menit.
Snobbies juga bisa segera menghubungi layanan kesehatan terdekat. Sembari menunggu pertolongan dari tim kegawatdaruratan medis, Snobbies bisa mengompres seluruh bagia tubuh Si Kecil dengan air hangat.
Saat melakukan tindakan pertolongan, ingat bahwa Snobbies tidak diperbolehkan memasukkan benda keras di area mulut seperti sendok dan sejenisnya. Karena tindakan memaksa dengan mengganjal sendok pada mulut saat kejang dapat menyebabkan kerusakan gusi, cedera rahang, atau pun risiko gigi patah. Gigi yang patah tersebut dikhawatirkan dapat tertelah serta menimbulkan reaksi tersedak.
Gejala kejang demam pada bayi dapat terjadi sewaktu-waktu. Tingkat keparahannya dapat bervariasi. Dan seiring dengan berjalannya waktu, kejang pada anak akan sembuh dengan sendirinya dan tidak kambuh setelah ia berusia 5 tahun.
Cara tangani kejang pada bayi yang bisa Snobbies lakukan adalah:
- Menghubungi unit kegawatdaruratan pelayanan kesehatan terdekat
- Tetap tenang dan tidak boleh panik
- Baringkan Si Kecil di bidang yang datar, bisa di lantai beralas karpet atau kasur
- Buka baju Si Kecil
- Kompres dengan air hangat dan lakukan berulang agar suhu tubuh kembali normal
- Jauhkan benda asing di sekitar Si Kecil
Setelah terjadi kejang, ada baiknya buat Snobbies membawa Si Kecil ke dokter untuk memastikan penyebab kejang. Bedakan pula kejang demam dengan epilepsi karena pertolongan kejangnya pun akan berbeda. Epilepsi bukan disebabkan oleh demam tinggi melainkan gangguan di otak. –MR