Mama pasti sudah akrab dengan GTM alias gerakan tutup mulut pada Si Kecil? Dan pastinya udah pusing setiap Si Kecil sudah melancarkan gerakan tutup mulut. Mama mungkin akan khawatir dengan berat badannya yang tidak kunjung naik bahkan turun. Belum lagi khawatir karena bisa saja Si Kecil kekurangan gizi bahkan sakit.
Bahkan Mama mungkin akan merasa sedih dan bingung karena Si Kecil mulai melakukan GTM. Sebenarnya nih, Mam.. GTM tidak ada dalam istilah kedokteran. GTM cenderung disebut dengan gangguan makan. Dari beberapa penelitian, penyebab gangguan makan pada anak adalah inappropriate feeding practice atau praktik pemberian makan yang tidak sesuai.
Praktik pemberian makan yang tidak sesuai ini bisa dari segi kualitas, kuantitas, tekstur, tahap perkembangannya, dan jam makan. Wah ternyata ada yang hal yang harus Mama perhatikan, ya! Mama juga enggak perlu marah dan kesal kenapa Si Kecil melakukan gerakan tutup mulut.
Lebih baik mencari tahu penyebab dan bagaimana cara mencegah gerakan tutup mulut ini yuk!
-
Mencari tahu kenapa Si Kecil tidak mau makan
Meski terdengar sulit, ini adalah akar dari Si Kecil yang melakukan GTM. Hal pertama yang mudah Mama lakukan adalah melihat apakah Si Kecil sedang sariawan atau radang tenggorokan sehingga nafsu makannya menjadi turun.
Si Kecil bisa saja merasa trauma terhadap salah satu makanan atau bosan dengan varian makanan tertentu. Jika Si Kecil memang trauma dengan makanan tertentu, Mama bisa coba mengajak Si Kecil membuat makanannya bersama-sama agar Si Kecil paham bahwa makanannya aman.
-
Hindari makanan cepat saji
Mama pasti tau kalau makanan cepat saji tidak kaya nutrisi dan memiliki rasa yang sangat kuat. Makanya Si Kecil seneng banget nih sama makanan cepat saji, Mam! Hal ini bisa berdampak pada jadwal makannya sehari-hari sehingga melakukan GTM pada makanan yang punya nutrisi tinggi.
-
Membuat jadwal makan
Kalau Mama sudah akrab dengan jadwal menyusui, membuat jadwal makan akan lebih mudah. Mama bisa mencoba membuat jadwal makan pada pukul 7 pagi, 12 siang, dan 7 malam. Lalu memberikan snack pada pukul 9 pagi dan 3 sore. Membuat jadwal dapat menertibkan rasa lapar di jam-jam tersebut.
Mama juga harus membatasi waktu makan agar Si Kecil tidak keburu bosan. Selain itu, Mama bisa juga memberikan susu sebelum makan tapi jangan terlalu dekat dengan waktu makan yaa agar Si Kecil tidak keburu kekenyangan susu.
-
Buat Si Kecil merasa lapar
Saat Si Kecil melakukan GTM, jangan paksa Si Kecil makan apalagi mencekokinya yaaa. Karena hal tersebut akan menimbulkan pengalaman buruk hingga trauma pada Si Kecil. Apabila Si Kecil tidak mau makan, maka Mama bisa coba mendiamkannya terlebih dahulu.
Setelah 10-15 menit kemudian, Mama bisa coba tawarkan makan pada Si Kecil lagi. Mama bisa melakukan pola ini hingga Si Kecil mau makan. Dengan melakukan pola ini, Mama dapat melatih Si Kecil untuk mengenali rasa kenyang dan rasa laparnya.
-
Berikan varian makanan lainnya
Sama seperti Mama dan Papa, Si Kecil tentu bisa jadi bosan dengan varian makanan tertentu. Apalagi kalau Si Kecil sudah mengenal makanan yang mengandung penguat rasa seperti MSG. Nah, Mama bisa coba memberikan varian makanan pada Si Kecil seperti mencoba mengolah sayur hingga ia tidak dapat merasakan rasanya.
Atau Mama bisa mencampur makanan kesukannya dengan cara memotong halus hingga tidak terlihat lagi bentuknya. Dengan begini, Mama bisa memberikan makanan dengan gizi seimbang pada Si Kecil!
Bagaimana, Mam? Apakah pernah mencoba melakukan tips di atas sebelumnya? Tenang ya Mam karena saat Si Kecil tidak akan melakukan GTM selamanya, kok! Tetap semangat dan pantang menyerah, Mam!
Baca artikel lainnya dari Snobby Baby di sini: ARTIKEL LAINNYA.