Papa suka pusing nggak kalau Mama sedang mengalami perubahan mood dengan sangat cepat. Kalau Papa tanya, jawabannya adalah karena PMS atau sindrom pramenstruasi. Padahal sebenarnya bukan cuma wanita yang mengalami gejala-gejala PMS lho. PMS pada pria juga terjadi sehingga membuat suasana hati jadi tidak stabil.

Mirip dengan menopause pada wanita, PMS pada pria disebut dengan andropause. Namanya adalah irritable male syndrome (IMS) atau yang juga dikenal dengan sebutan male depressive syndrome. Merupakan suatu keadaan di mana pria mengalami rasa gugup, mudah gelisah atau tersingguh, kelelahan, bahkan depresi.

Kondisi IMS ini dipengaruhi oleh keadaan hormonal pria, tepatnya hormon testoteron. Apa saja gejala-gejalanya, ya?

Gejala PMS pada pria

Apakah Papa sudah tiba-tiba marah-marah tanpa sebab di rumah? Hal itu bisa jadi salah satu gejala dari PMS pada pria. Kondisi IMS akan menyebabkan Papa mengalami perubahan baik fisik maupun emosional. Polanya tidak teratur dan mungkin akan berbeda satu dengan yang lainnya.

Gejala yang mungkin tampak pada Papa yang mengalami PMS pada pria adalah:

  • Mudah merasa lelah
  • Tidak fokus atau kebingungan
  • Penuh marah
  • Tingkat percaya diri yang rendah
  • Kecemasan
  • Hipersensitivtas
  • Libido rendah
  • Depresi

Gejala di atas terjadi akibat perubahan kadar hormon testoteron pada tubuh. Wajar terjadi sebab hormon testosteron memang dapat berubah secara alami. Namun kadar yang terlalu rendah dapat menyebabkan masalah nih.

Penyebab PMS pada Pria

Tak hanya menyebabkan perubahan hormon pada tubuh, ada juga pemicu lain yang menyebabkan IMS. Seperti:

  1. Usia lanjut

Usia lanjut bisa menjadi pemicu seseorang mengalami PMS khsusnya pria, Mam. Akan sering terjadi pada pria yang berusia di atas 45 tahun ke atas. Saat Papa berusia 70 tahun ke atas, gejalanya pun akan lebih terasa. Pada usia ini, sejumlah penyakit juga berisiko menyerang Papa.

Seperti:

  • Serangan stroke
  • Penyakit kardiovaskular
  • Tekanan darah tinggi
  • Penyakit Parkinson
  • Demensia
  1. Stres atau depresi

Salah satu pemicu PMS pada pria adalah stres atau depresi. Keadaan stres atau depresi dapat menyebabkan kadar testoteron pada tubuh Papa menurun sehingga Papa akan mengalami perubahan emosional. Selain perubahan emosional, ada juga penyebab potensial lain dari testosteron:

  • Infeksi pada testis
  • Disfungsi atau tumor kelenjar pituitari
  • Gagal ginjal kronis
  • HIV/AIDS

Apa yang harus dilakukan jika mengalami PMS pada pria?

Bila Papa mengalami gejala-gejala yang disebutkan, segera hubungi dokter yaa untuk memastikan gejala tersebut bukan gejala penyakit lain. Dokter juga bisa membantu menganjurkan terapi hormon untuk mengendalikan gejala IMS yang parah.

Lakukan pola hidup sehat untuk mencegah munculnya gejala IMS. Papa bisa berolahraga secara rutin, istirahat dengan cukup, berhenti merokok, dan mengelola stres. Jika Papa mengalami IMS, yang dapat Mama lakukan adalah:

  • Berikan dukungan dan pengertian serta terus bersabar
  • Caba aja untuk mengajak mereka berbicara dan dengarkanlah dengan penuh perhatian segala keluhan mereka
  • Jika Papa atau kerabat, teman, atau anggota keluarga lainnya menunjukkan gejala-gejala depresi segera konsultasikan ke dokter terkait seperti psikolog atau psikiater ya, Mam.

Kini nggak perlu lagi kebingungan bila ada gejala IMS atau PMS pada pria ya, Mam! Segera konsultasikan ke dokter bila membutuhkan. –MR